Berfikir Ke Depan

Berfikir ke masa depan, artinya membuat analisa yang logis, menyusun konsep, dan membuat prediksi serta merancang rencana. Dengan sikap demikian, seseorang tidak mudah kaget menghadapi perubahan keadaan meski bergerak cepat dan fluktuatif.

Orang yang terbiasa menyusun rencana dan langkah ke depan, akan lebih mudah dan siap menghadapi perubahan karena sebelumnya sudah dipersiapkan dan diantisipasi. Kalau toh terdapat rencana yang kurang tepat, hal itu tidak akan terlalu melenceng karena dipersiapkan dengan baik.

Orang yang tidak terbiasa menyusun konsep, orientasi berfikirnya hanya jangka pendek. Ia mengutamakan kepuasan sesaat. Apa yang dilakukan lebih bersifat parsial, bukan menyeluruh. Baginya yang penting segera meraih untung jangka pendek. Soal bagaimana arah ke depan, urusan nanti, tak perlu dipersiapkan.

Bekerja tanpa perencanaan matang, sering menjumpai kejadian-kejadian mendadak alias kejadian yang tidak diduga sebelumnya. Akibatnya terkaget kaget, tidak siap. Dalam keadaan seperti ini, solusinya menjadi sering luput karena bukan hasil pemikiran yang komprehensif.

Bisa jadi dampak yang akan timbul, program yang dirancang kandas di tengah jalan sehingga sebuah perusahaan tinggal menunggu kehancuran alias gulung tikar. Disaat perusahaan jatuh, biasanya pemimpin yang tidak terbiasa berfikir jauh ke depan lari tunggang langgang meninggalkan tanggungjawab.