Air Terjun Coban Rondo Malang
Wisata alam… segar, pikiran juga bugar dengan melihat yang panorama alam yang indah… So, tidak banyak menuliskan dalam kata-kata yang terangkai dalam kalimat indah… Bagi Anda yang ingin menikmati suasana dingin dan alami, datanglah ke kawasan Air Terjun yang menjadi favorit di propinsi Jawa Timur terlebih wilayah Malang Raya. Mana lagi kalau bukan WANA WISATA COBAN RONDO.
Memang , rasanya jika Anda berkunjung ke Malang Raya, rasanya belum lengkap bila tidak mendatangi areal Malang Barat. Selain ada Kasembon Rafting, Bendungan Selorejo, juga Kecamatan Pujon ynag memiliki wisata Pemandian Dewi Sri, Pasar Tradisional tempat jual beli sayur mayur yang murah dan segar, juga Coban Rondo wisata favorit.
Air Terjun Coban Rondo ini sangat layak untuk bisa Anda jadikan sebagai referensi wisata keluarga.
Air Terjun yang terletak di lereng Gunung Panderman ini pertama kali digunakan sebagai obyek wisata pada tahun 1980. Kata coban sendiri berarti air terjun, sedangkan rondo berarti janda. Jadi Coban Rondo berarti air terjun janda. Penamaan ini berdasar pada kejadian yang pernah terjadi di tempat itu.
Konon, dahulu kala ada seorang perempuan cantik yang bernama Dewi Anjarwati. Dewi Anjarwati dinikahi oleh Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Setelah menikah, keduanya tinggal di kediaman Dewi Anjarwati di Gunung Kawi. Setelah 36 hari (selapan) menikah, Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk berkunjung ke rumah sang mertua di Gunung Anjasmoro. Orang tua Dewi melarang mereka pergi karena mereka baru selapan hari menikah. Tetapi keduanya bersikeras untuk tetap pergi.
Coban Rondo dekat dengan Villa Nova
Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Joko Lelono. Melihat kecantikan Dewi Anjarwati Joko Lelono pun jatuh hati pada pandangan pertama. Meskipun tahu bahwa Dewi Anjarwati sudah menjadi istri orang, Joko Lelono tetap nekat berusaha merebut Dewi Anjarwati dari Raden Baron Kusuma. Perkelahian pun tak dapat dihindarkan. Sebelum berkelahi, Raden Baron Kusuma memerintahkan kepada punakawan (pelayan) yang menyertainya untuk menyembunyikan Sang Dewi di sebuah tempat yang ada cobannya (air terjun). Raden Baron Kusuma berpikir, sesudah mengalahkan Joko Lelono, dia akan langsung menyusul istrinya di tempat persembunyian. Namun malang tak dapat dihindarkan. Dalam perkelahian yang sangat sengit itu keduanya tewas.
Dengan meninggalnya Raden Baron Kusuma maka Dewi Anjarwati berganti status menjadi seorang janda atau “rondo”. Sejak itulah orang-orang menyebut tempat persembunyian Dewi Anjarwati itu sebagai Coban Rondo. Batu besar yang terletak di dasar coban itu konon merupakan tempat Dewi Anjarwati duduk menantikan sang suami.
Di Coban Rondo, bisa juga untuk acara-acara seremonial bersifat rekreasi seperti outbound.
Dari Coban Rondo Anda bisa melanjutkan untuk naik ke Gunung Banyak mengikuti paralayang atau sekedar melihat dari dekat para atlet paralayang atau wisatawan yang ingin merasakan jalan-jalan di awan.
Dilanjutkan berisitirahat di kawasan Songgoriti yang sudah terkenal dengan banyaknya villa-villa.
Dicopy dari www.novavilla.wordpress.com
Mau outbound di coban rondo malang??
tinggal hubungi kami saja kok…
organized by www.outboundmalang.com
Leave a Reply